Minggu, 17 Oktober 2010

Lelaki Tanpa Kaki


Kutorehkan banyak tanda tanya disetiap aku tertatih melangkah
Kuberikan tanda penjejak saat meninggalkan tempat berpijak
Pikiranku berpencar, kala lampu mulai berpijar
Aku beranjak. Kubasuh wajahku dengan dinginnya air

Selesai ku bersujud, ku mulai sesi pendekatan kepada Tuhan
Tangisku terurai nelangsa
Perih menghujam kebimbangan hati
Merintih sedih

Tuhan, mengapa Kau hadirkan ketidaksempurnaan saat Kau menyukai keindahan?
Agar aku taqwa pada-Mu, bukan?
Lihat aku Tuhan, aku masih menyembah-Mu
Yang penting tak Kau ambil nyawaku malam ini,
Aku masih mau memberikan sujudku pada-Mu


Jatinangor, awal Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar