Kamis, 05 April 2012

hujan di hari Kamis

hujan di hari Kamis, jalanan yang sepi, dan
langkahku di trotoar kecil
sepi,
semua enggan keluar dari peraduan, memilih hangat dalam selimut rumah
sunyi terasa sangat tenang,
sepanjang mata memandang hanya terlihat sekelebat kabut yang memayungi puncak gunung Geulis
jalan yang basah karena hujan sepanjang siang sampai sore
aku yang sekarang menguasainya melangkah ke arah kiri


di halte kecil ini aku berdiri, sejenak mampir melihat kejadian masa laluku
aku berdiri tepat di seberang pintu kaca, kita pernah beradu senyum dibaliknya
kamu yang terlihat samar di ruangan gelap
aku yang tampak terang berlatar sinar matahari pengantar jam makan siang


Kamis ini
bukan di Rabu dahulu
ruangan itu terang karena diluar mendung,
tapi semua membelakangi pintu kaca itu


kini hujan di hari Kamis
sedang tidak ada kamu di ruang itu
aku membentang payung dan
menguasai jalanan sepi lagi

-untuk lambaian tangan, teriakan kecil dan mata berbinar dari ruang gelap-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar