secangkir kopi hitam dihadapanku sudah mulai dingin
entah berapa lama dia menungguku untuk menyeruputnya
aku masih termangu menghadap arah jendela kafe ini
menebarkan harapan padamu untuk menemaniku menikmatinya
aku acuh pada bau harumnya kopi itu
kusibukkan mataku menjelajah luaran kafe ini
hanya bungkam sepanjangan
mataku nanar, ada yang sedang bermanja di luar sana
tiga jam terdiam
kopi masih tetap utuh dan hitam
ampasnya sudah tak nampak lagi di permukaan
harapan padamu ikut terbawa tenggelam
sudah tak kurasa nikmat kopi itu
semakin dingin, semakin enggan aku membiarkannya mampir ke tenggorokanku
aku menggeser kursiku, berdiri berniat pergi
walaupun kopi tetap utuh
harapan kopi sirna, dia tak kusentuh
mengantarkan aku untuk menerbangkan asa tentangmu yang kuharap duduk di sisi
sama pahitnya bukan?
dan mengendap hitam di dasar cangkir
gandhes, 19 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar