Sabtu, 17 Maret 2012

drama kecil

aku lah si pemeran utama dalam cerita hidupku, tapi belum pernah ada satupun kisah yang membawa aku pada cerita utamanya.
banyak pengisi ceritanya dan aku yang menjadi pelengkap di kisah mereka.
belum sampai padaku peran utama itu.
aku yang belum tersentuh rapuh masih harus berada di bangku pelengkap.
peranku keluar saat dibutuhkan.
tapi di ceritaku, aku hanya bisa memandang langitan ketika "yang butuh aku" merajut cerita dengan yang lain.

Tuhan bukan tidak adil, aku tahu.
memang belum saja bagianku untuk bahagia menikmati peran utama itu.
mungkin Dia menempatkan aku sebagai pembuat bahagia cerita orang.
atau mungkin Dia memandangku sebagai aktris yang sangat berbakat karena tak perlu ada dialog dalam skenario, aku memainkan lakonku di monolog, sendiri menatap penonton. tak butuh tangan lincah orang lain untuk menata set panggungnya.

ya, panggung kosong karena hanya ada aku yang berdiri di bawah nyala lampu sorot.
hidupku seolah bisa dengan gampangnya ditertawai, dikasihani, dibangga-banggakan, ditemani menghapus air mata, dan diapakan segalanya oleh penonton.
semua mata fokus menatapku, tidak semua menikmati bagaimana aku menyajikan melankolisnya hidupku.


hanya aku sadar, hidupku tidak sekosong panggung itu.
aku bukan pemeran monolog walaupun hidupku sedikit monoton.
akulah pemain dengan skenario penuh kejutan yang ditulis Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar