Kamis, 14 Maret 2013

Waktu (untuk yang belum menjadi tua dan yang sudah tidak lagi muda)



Waktu itu ternyata tidak terprediksi kecepatan gerak dan kecepatan putarnya, hingga akhirnya masing-masing orang menyadari kalau masanya sudah berganti. Waktu itu banyak menyimpan misteri, menurut nasihat dari salah satu dosen saya tadi siang. Waktu itu unpredictable, waktu itu kadang jadi penyesalan kalau dilewati dengan sia-sia, waktu itu anugerah bagi yang mampu menghargai dan mensyukuri tiap detiknya, waktu itu... Ah, waktu kadang suka tidak adil, suka enggan menunggu atau berhenti sebentar untuk istirahat. Waktu.

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa kecepatan gerak waktu itu tidak sebanding dengan kecepatan gerak kita saat dikejar deadline tugas atau kerja. Banyak yang dengan santainya menghirup aroma kopi pagi hari sementara waktu pada akhirnya memberitahukan bahwa sudah 5 menit waktu yang dihabiskan untuk sekedar menghirup aromanya saja, belum lagi waktu untuk menyeruput dan menghayati nikmatnya minum kopi di pagi hari. Dan habis lah waktu kita untuk menyiapkan keperluan kuliah atau kerja. Yah, itulah waktu yang disesalkan. Beberapa orang menyadari bahwa setiap pekerjaan harus ada batasan waktunya, setiap waktu itu berguna, dan manusia beserta waktunya tidak semerta sama diamnya. Tiap detik adalah hitungan langkah untuk menyelesaikan pekerjaannya. Yah, itulah waktu yang dihargai dan disyukuri.

Hari ini waktu mengungkap misteri. Hari ini waktu berbicara tentang siapa dan apa yang kelak akan terjadi. sendiri. Hari ini waktu memberikan sebuah kejutan, kejutan dari sahabat jauh yang datang melalui pesan singkat membawa kabar bahagia. Akan Menikah. Kaget, haru, bahagia, excited, dan akhirnya mewek untuk mengekspresikan keseluruhan tanggapan akan berita yang teramat sangat membahagiakan sekali ini. Berita "Akan Menikah"nya dia akhirnya menyadarkan kalau lagi-lagi waktu sudah sampai pada tugasnya untuk mengantarkan kita pada sebuah fase baru, fase yang setingkat lebih atas dari sekedar menjadi sarjana dan bekerja. Satu sahabat yang dulu dipertemukan oleh waktu yang sudah lampau. Dulu kita pernah dilibatkan dalam dua organisasi besar selama SMA, ekstrakurikuler dan OSIS. Semua pengalaman pahit dan manis selama SMA sudah dengan dengan penuh kebanggan terlewati dengan baik, ditemani oleh kucuran keringat dan ratusan tetes airmata yang terkadang menjadi penyelesai konflik yang terjadi karena beberapa kepala yang masih sama-sama keras, ah masa labil. Pagi, siang, sore dan malam pernah dilewati bersama tanpa ada jeda. Kelas, lapangan, ruang kerja OSIS, perpustakaan, kantin, mushola, tempat parkir motor, sampai mall dan tempat karaokenya sudah ada kita yang meninggalkan jejak di sana, dan bahkan kita pernah terlibat dalam urusan percintaan yang entah kenapa sekarang jadi lucu kalau diingat, anggap saja ada gebetan saya yang akhirnya jadi pacarnya dan sekarang sudah mantan pacar, ya, tercipta jejak kita juga di sana..haha..

Yang namanya berkumpul, sudah pasti selalu ada perbincangan dan siapa-yang-nanti-bakal-nikah-duluan itu tidak luput dari salah satu bahasan kita. Mungkin dulu sahabat saya ini digariskan pernikahannya dengan mantannya oleh kita para sahabat-sahabatnya, karena hubungan mereka sudah masuk hitungan tahun dan bisa saja ada kemungkinan untuk dilanjutkan ke arah sana. Ah, obrolan anak SMA labil, haha.. Dan waktu lagi-lagi berkuasa, dia tidak memberikan jatah lebih lama untuk hubungan mereka yang akhirnya selesai. Singkat cerita, masing-masing dari mereka akhirnya menemukan pasangannya masing-masing. Waktu menjawab obrolan labil para anak SMA tadi, sahabat saya ternyata bulan lalu sudah dilamar oleh sang kekasih yang ditemukan setelah hubungannya selesai dengan mantannya. See? Waktu menyembunyikan kuasanya sampai di bulan lalu. Sahabat saya merencanakan tanggal untuk pernikahannya di bulan Agustus nanti, tepat di tanggal ulang tahunnya dan saat dia tepat berusia 23 tahun, saat itu pula dia sah menjadi seorang istri dan nyonya. Ah, manisnya ending hubungan mereka :)

Perbincangan kami melalui pesan singkat di sore ini penuh dengan kalimat, "Do'akan aku cepet nyusul yoo", "semoga langgeng yo", "semoga lancar urusannyo sampe hari H", "ai dak nyangko kau duluan yang nikah", "dateng yoo", "aku nak dandan paling cantik gek pas di nikahan kau", bla bla bla dan semua selalu diakhiri dengan " Amiin ya Allah", "amiin amiin". Yah, saling lempar do'a, saling memberi dan menerima berita bahagia, saling tertawa mungkin di tempat masing-masing, kalau saja kami ada di tempat yang sama, saya mungkin akan segera merespon berita bahagia itu dengan muka bengong, mulut menganga, badan lemas, dan akhirnya berteriak paling kencang! Masih ada rasa nggak percaya kalau yang nanti nikah itu sahabat saya dari SMA, dia yang sudah hampir delapan tahun saya kenal, dan Januari 2012 kemarin terakhir kita ketemu dan belum ada pikiran atau bahkan rencana dia mungkin untuk menikah di tahun 2013 ini. Tuhan dan waktu berkuasa. Tuhan punya takdirnya dan waktu adalah penunjuknya. Ah, semesta. Subhanallah.

Teruntuk Elmira Rosyada, selamat untuk pencapaian satu per satu dari mimpi dan semua cita-cita. Menikah itu indah, menikah itu menyempurnakan, menikah itu ibadah, menikah itu impian setiap orang, menikah itu awal hidup baru, menikah itu cukup satu kali, dan menikah semoga menjadi pengantarmu menuju pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Ah, hidup berdua, makan berdua, tidur berdua, sesekali beberes rumah berdua, masak berdua, mengurus semuanya berdua, merencanakan semuanya berdua, semua yang berdua nanti akan jadi halal untukmu. Semoga barokah. Allah SWT bersamamu, Mira :)

Saya dan Elmira, sang tersangka pelaku sms sore yang memberi kabar bahwa akan menikah. ah, waktu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar