Senin, 13 Mei 2013

Borneo dan Kota Kembang dalam KILOMETER

"Bagaimana kabarmu? Bagaimana harimu? Kalau kamu tanya aku, aku tidak begitu baik. Semua hari yang aku lalui juga biasa saja setelah kamu pergi. Aku yang berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkan bayanganmu, seluruh cuplikan waktu dan cerita yang tiba-tiba terlintas di otakku, membuatku setiap saat mencoba mengalihkan perhatianku, menyibukkan diri dalam hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting.
         Bagaimana kamu bisa dengan mudahnya menjalankan aktivitas di sana? Segera beri tahu aku caranya!"
-Borneo dan Kota Kembang dalam Kilometer, hal. 14


"Dalam tiap pekerjaanku, apa pun itu, minimal aku perlu dua menit untuk memikirkanmu terlebih dahulu. Harus selalu ada kamu untuk memanggil konsentrasiku, membuatku fokus pada apa yang aku kerjakan. Setidaknya kamu tahu, betapa berpengaruhnya dirimu."
-Borneo dan Kota Kembang dalam Kilometer, hal. 16


"Banyak pengharapan yang aku lafalkan tiap saat aku memikirkanmu, setelah kita berpisah jarak beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya, aku belum nyaman dengan keadaanku yang sekarang, yang selalu memikirkanmu setiap saat, setiap waktu. Mungkin aku harus terbiasa dengan hal ini.
        Aku hanya berharap kamu mendapatkan apa yang terbaik bagimu. Aku ingin kamu mendapatkan yang terbaik untuk hidupmu, masa depanmu, dan pekerjaanmu; seperti doaku tiap pagi, tiap malam, setiap hari."
-Borneo dan Kota Kembang dalam Kilometer, hal. 17



Ketiga kutipan di atas saya dapat dari sebuah buku kumpulan tulisan tentang perjalanan hubungan jarak jauh yang diberi judul 'KILOMETER'.  Di buku ini ada 17 cerita dari para pejuang LDR yang membagi kisah suka dan dukanya dalam menjalani hubungan jarak jauh. Untuk judul 'Borneo dan Kota Kembang dalam Kilometer' adalah tulisan yang ditulis oleh Tania Diah Kartika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar